Real Madrid kini dibuat pusing oleh pemain bintangnya, Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal itu membuat ulah dengan melanggar peraturan yang dibuat klub terkait hobinya ke luar negeri.
Dilansir The Sun, pemain yang akrab disapa CR7 ini kembali pergi ke Maroko untuk menemui rekannya yang berprofesi sebagai petarung, Badr Hari. Kali ini, tujuan CR7 merayakan 3 gol yang dicetak ke gawang Espanyol.
Kabar ini cukup mengejutkan, karena peraturan pergi ke Maroko dibuat Madrid agar performa Ronaldo tidak menurun. Cukup beralasan, sebab intensitasnya mengunjung Badr dalam beberapa bulan terakhir cukup sering.
Keduanya memiliki hubungan pertemanan yang cukup erat. Setiap kali merayakan momen tertentu, mereka berdua selalu sepakat menjalaninya bersama, seperti pada perayaan tahun baru 2016 lalu.
Karena keakraban tersebut, media massa di Eropa sempat menggosipkan Ronaldo dan Badr sebagai pasangan sesama jenis. Rujukannya ialah seringnya mantan kekasih Irina Shayk itu ke Maroko serta foto-foto keduanya yang beredar di internet.
Tak mengherankan memang. Sebab, sulit membayangkan pemain dengan aktivitas padat seperti Ronaldo masih rela melakukan perjalanan jarak jauh hanya sekedar bertemu dengan Badr untuk waktu 1-2 hari.
Hal itulah yang kemudian menimbulkan kekhawatiran bagi Los Blancos. Meski tidak pernah bolos latihan, tetapi mereka tak mau pemainnya itu justru akan mengalami gangguan fisik karena rutinitas yang dianggap sama sekali tak penting.
Evan Dimas berangkat ke Spanyol, Selasa malam, 2 Februari 2016. Bintang muda Indonesia ini mengikuti program pelatihan bersama klub La Liga, Espanyol.
Perjalanan ini jadi yang keempat bagi Evan, setelah sempat berlatih di Barcelona, tampil dengan Timnas Indonesia U-19 dan melakukan trial di klub Divisi 3, Llagostera.
Pernah punya pengalaman di Negeri Matador,
Evan sudah sedikit tahu cara beradaptasi dengan iklim dan kehidupan di sana. Menurutnya, ia tidak membawa bekal apapun kecuali mental.
"Saya bersyukur dapat kesempatan lagi. Saya tidak membawa apa pun ke sana kecuali mental. Hidup di sana jauh dari keluarga, cuacanya dingin, makanan enggak enak, untuk itu kita harus punya mental kuat," ujar Evan kepada wartawan.
Evan tak memiliki target khusus bersama Espanyol. Ia hanya ingin mendapat ilmu dan pengalaman karena pemuda asal Surabaya ini tahu betul kualitas sepakbola Spanyol.
"Kalau bisa lolos Alhamdulillah. Tapi, sebenarnya bukan itu intinya. Saya ingin belajar dulu, menimba ilmu yang banyak," lanjut Evan.
"Kita semua tahu lah, sepakbola kita dengan Spanyol itu beda jauh. Makanya, saya ingin sekali lagi bisa menimba ilmu sepakbola di sana," tuturnya.